Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Terlalu Banyak Protein Buat Usia Tubuh Lebih Cepat Menua

Asupan Konsumsi Protein yang Dianjurkan

NUTRISIONIST Kimberly Synder mengatakan, terlalu banyak protein membuat usia tubuh lebih cepat menua. Synder juga menyebut bahwa memasak justru membuat hal ini bertambah parah.

Kebanyakan orang memasak daging pada temperatur tinggi. Metode ini menciptakan peradangan oksidatif molekul yang menyebabkan kerugian signifikan terhadap kesehatan, bahkan hanya dengan mengonsumsi terlalu banyak protein.

Namun, bagi konsultan gizi Dr Mike Roussell, yang menjadi pertanyaan penting adalah seberapa banyak protein yang dibutuhkan tubuh. “Jika acuan kita adalah takaran protein yang dibutuhkan tubuh untuk kesehatan optimal, banyak orang bisa mendapatkan manfaat lewat mengonsumsi protein.



Terutama wanita, bisa mendapat manfaatnya dengan makan lebih banyak lagi protein,” katanya dikutip Healthline . Roussel bahkan menekankan protein baik untuk kesehatan seiring pertambahan usia. Berdasarkan data pada lansia menunjukkan, asupan protein yang seimbang lebih baik pada masa penuaan.

Sebab, protein membantu menjaga massa tubuh, bahkan bisa dibilang nutrisi terbaik untuk melawan efek negatif penuaan,” beber Roussel. Panduan diet bagi warga Amerika merekomendasikan antara 10%-35% protein untuk sehari-hari. Untuk wanita artinya sekitar 46 gram protein perhari untuk memenuhi angka kecukupan gizi dan mencegah kekurangan protein.

Atlet yang sering mengalami perobekan jaringan otot membutuhkan lebih banyak protein untuk memperbaiki dan membangunnya kembali. “Protein adalah sumber asam amino yang merupakan nutrisi pembangun tubuh.

Protein tidak bisa diproduksi sendiri oleh tubuh, tetapi didapat dari makanan atau kita tidak mendapatkannya sama sekali,” ucap Dr David Katz, Direktur Yale-Griffin University. Jika Anda tengah berupaya membangun sel-sel otot dan tidak memiliki asam amino, otot pun tidak akan terbentuk.
Katz menganalogikan kondisi ini dengan kegiatan membangun rumah dengan sedikit batu bata. “Maka, konstruksi tidak akan pernah terjadi,” imbuh Katz. Protein membutuhkan waktu yang lama untuk dicerna yang sekaligus menstabilkan gula darah.

Hal ini membuat keinginan makan menjadi tertekan dan membantu kita menurunkan berat badan. “Ketika berat badan berkurang, Anda membutuhkan protein untuk mencegah kelaparan, menambah rasa kenyang, sekaligus meminimalisasi kehilangan otot selama Anda berolahraga,” kata Dr Tom Rifai, direktur kesehatan metabolik dan weight management dari Henry Ford Health System di Detroit, AS. Namun, daging merah bukan jawabannya. Kacangkacangan adalah sumber protein yang bagus untuk kesehatan. (Sri Noviarni/lifestyle.sindonews.com)