Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Diare pada anak

Diare pada anak seperti diare pada umumnya biasanya disebabkan oleh virus.Diare pada anak juga jika dikaitkan dengan muntah dan demam ringan. Sebagian besar kasus diare pada anakdiare pada bayi maupun diare pada balita tidak terlalu mengkhawatirkan dan biasanya pergi sendiri tanpa pengobatan, kecuali cairan tambahan untuk mencegah dehidrasi. Obat anti diare harus dihindari pada anak-anak untuk beberapa alasan, salah satunya diare merupakan efek samping yang umum dari minum antibiotik.

Penyebab diare secara umum (termasuk diare pada anak)

Penyebab umum dari diare akut, yang berlangsung kurang dari 14 hari, meliputi:
Gastroenteritis akut virus adalah masalah yang sangat umum diare pada bayi dan anak-anak, biasanya disebabkan oleh virus perut, seperti rotavirus. virus umum lain yang dapat menyebabkan diare termasuk pada balita seperti virus Norwalk dan adenovirus enterik. Gejala termasuk demam, sakit perut, muntah dan diare berair. Tidak ada obat atau obat untuk mengobati gastroenteritis, tetapi ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk membantu anak sembuh melalui penyakit diare pada anak ini, termasuk memberikan cairan tambahan untuk mencegah dehidrasi.
Inflamasi diare akut biasanya disebabkan oleh bakteri yang dapat menyebabkan disentri, dengan tinja berdarah yang berlendir, demam, kram dan nyeri perut, serta hilangnya nafsu makan. Bakteri yang sering menyebabkan inflamasi diare padaanak antara lain Shigella, Escherichia coli (yang dapat dikaitkan dengan sindrom uremik hemolitik), Salmonella, Campylobacter, Yersinia entercolitica, Vibrio kolera dan C. difficile (diare pada anak yang paling umum). Pemeriksaan tinja dapat membantu untuk menentukan apakah diare disebabkan oleh infeksi bakteri jika anak Anda memiliki gejala disentri.
Gastroenteritis enterik protozoa disebabkan oleh parasit. Anak-anak dengan infeksi ini biasanya memiliki jumlah besar diare tanpa darah, kram perut, nafsu makan menurun dan penurunan berat badan. Parasit umum yang menyebabkan diare termasuk Giardia lamblia, yang biasanya menyebar dari persediaan air yang terkontaminasi, terutama sungai, Cryptosporidium, yang umumnya ditemukan pada hewan peliharaan dan hewan ternak.
Keracunan Makanan: Hampir semua makanan dapat terkontaminasi oleh virus, bakteri, atau parasit dan menyebabkan keracunan makanan. Makanan juga dapat membuat sakit jika mereka terkontaminasi dengan pestisida atau racun lainnya. Gejala yang paling umum dari keracunan makanan meliputi muntah, diare, kram perut, mual dan demam.
Semoga artikel tentang diare pada anak, diare pada bayi dan diare pada balita ini bermanfaat untuk Anda.