Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kista Ovarium

Memang, ada kista di dalam peranakan wanita, terutama di tempat di mana terjadi produksi sel telur (ovum), yaitu di indung telur (ovarium) yang merupakan momok bagi wanita. Mereka takut mereka tidak bisa hamil lagi, tidak bisa punya anak lagi, tidak bisa mendapatkan keturunan lagi, dan tidak bisa-tidak bisa lainnya karena telah terjadi suatu hambatan dalam produksi sel telur mereka.

Kista tumor jinak berupa kantong yang tidak normal dengan adanya cairan yangg tumbuh di ovarium. Indung telur berbentuk kantong cairan yang terdapat pada jaringan. Adapula yang menyebut itu merupakan kista fungsional karena akan dibentuk setelah telur dilepaskan ketika ovulasi. Kista jenis ini, akan menyusut setelah beberapa waktu. Kista ovarium akan memicu timbulnya gangguan lain, tidak menutup kemungkinan kanker ovarium.

Kista ovarium terbentuk dari berbagai macam sebab. Penyebab inilah yang nantinya akan menentukan tipe dari kista. Sebagian besar kista terbentuk karena perubahan kadar hormon yang terjadi selama siklus haid / menstruasi, produksi dan pelepasan sel telur dari ovarium.

Kista ovarium biasanya tidak bersifat kanker. Bila kista tersebut masih kecil, biasanya tidak menimbulkan gejala apa-apa. Namun diperlukan penelitian lebih lanjut untuk meyakinkan bahwa itu bukan kanker.

Berikut Jenis-jenis Kista Ovarium :

1. Kista Folikuler
Jenis kista yang sederhana yang terbentuk karena terjadi tidak terjadinya proses ovulasi (pembuahan). Kista ini berbentuk pada masa pembuahan hingga mencapai ukuran diameter 5-6 cm. Kista jenis ini akan membuat anda merasakan sakit yang tajam pada area ovarium. Adapula penderita yang mengalami rasa sakit ketika sedang mengalami siklus menstruasi. Biasanya kista ini akan menghilang sendirinya.

2. Kista Corpus Luteum
Kista ovarium fungsional terjadi karena adanya sel telur yang dilepaskan. Pada masa kehamilan, akan hilang dengan sendirinya. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan akan diisi dengan cairan darah dan tinggal di ovarium.

3. Kista Hemoragik
Jenis kista ovarium fungsional yang terjadi karena adanya pendarahan pada kista. Gejala yang mungkin muncul adalah adanya sakit pada perut.

4.Kista Dermoid
Tumor jinak yang disebut juga teratoma kistis matang. Kista jenis ini bisa tumbuh mencapai ukuran diameter 15 cm.

Faktor Penyebab
Penyebab dari kista belum diketahui secara pasti tapi ada beberapa faktor pemicu yaitu :

Gaya hidup tidak sehat diantaranya : Konsumsi makanan yang tinggi lemak dan kurang serat, zat tambahan pada makanan, kurang olah raga, merokok dan konsumsi alkohol, terpapar dengan polusi dan agen infeksius, sering stress, zat polutan.
Dalam tubuh kita terdapat gen yang berpotensi memicu kanker yang disebut protoonkogen, karena suatu sebab tertentu, misalnya karena makanan yang bersifat karsinogen , polusi, atau terpapar zat kimia tertentuatau karena radiasi, protoonkogen ini dapat berubah menjadi onkogen yang menyebabkan terbentuknya kanker.

Gejala
Sebagian besar kista ovarium tidak menimbulkan gejala, atau hanya sedikit nyeri yang tidak berbahaya. Tetapi adapula kista yang berkembang menjadi besar dan menimbulkan nyeri yang tajam. Pemastian penyakit tidak bisa dilihat dari gejala-gejala saja karena mungkin gejalanya mirip dengan keadaan lain seperti endometriosis, radang panggul, kehamilan ektopik (di luar rahim) atau kanker ovarium.

Meski demikian, penting untuk memperhatikan setiap gejala atau perubahan ditubuh Anda untu mengetahui gejala mana yang serius.

Gejala-gejala berikut yang mungkin muncul bila Anda mempunyai kista ovarium :

  • Perut terasa penuh, berat, kembung
  • Tekanan pada dubur dan kandungan kemih (sulit buang air kecil)
  • Haid tidak teratur
  • Nyeri panggul yang menetap atau kambuhan yang dapat menyebar ke panggung bawah dan paha
  • Nyeri senggama
  • Mual, ingin muntah, atau pengerasan payudara mirip seperti pada saat hamil

Gejala-gejala berikut memberikan petunjuk diperlukan penanganan kesehatan segera :

  • Nyeri perut yang tajam dan tiba-tiba
  • Nyeri bersamaan dengan demam
  • Rasa ingin muntah


Diagnosis Pemeriksaan
Tidak jarang kepastian diagnosa, tidak dapat diperoleh sebelum dilakukan operasi, akan tetapi pemeriksaan yang cermat dan analisis yang tajam dari gejala-gejala yang ditemukan dapat membantu dalam pembuatan differensial diagnosis.

Beberapa cara yang dapat digunakan untuk membantu memastikan diagnosisnya adalah :

1. Laparaskopi

Pemeriksaan ini sangat berguna untuk mengetahui apakah sebuah tumor berasal dari ovarium atau tidak, serta untuk menentukan sifat-sifat tumor itu.

2. Ultrasonografi

Dengan pemeriksaan ini dapat ditentukan letak dan batas tumor, apakah tumor berasal dari uterus, ovarium, atau kandung kencing, apakah tumor kistik atau solid, dan dapat pula dibedakan antara cairan dalam rongga perut yang bebas dan yang tidak.

3. Foto Rontgen

Pemeriksaan ini berguna untuk menentukan adanya hidrotoraks. Selanjutnya, pada kista dermoid kadang-kadang dapat dilihat adanya gigi dalam tumor.

4. Parasintesis

Fungsi ascites berguna untuk menentukan sebab ascites. Perlu diperhatikan bahwa tindakan tersebut dapat mencemarkan kavum peritonei dengan isi kista bila dinding kista tertusuk.

Komplikasi dari Kista Ovarium

Komplikasi dari kista ovarium yaitu :

1. Perdarahan intra tumor

Pendarahan menimbulkan gejala klinik nyeri abdomen mendadak dan memerlukan tindakan yang cepat karena dapat mengakibatkan syok dan berakibat kematian.

2. Perputaran tangkai

Tumor bertangkai dan terpelintir mendadak menimbulkan nyeri abdomen yang teramat sangat, sehingga penanganan diperlukan sesegera mungkin.

3. Infeksi pada tumor

Menimbulkan gejala demam, nyeri pada abdomen, mengganggu aktifitas sehari-hari.

4. Robekan dinding kista

Pada torsi tangkai ada kemungkinan terjadi robekan sehingga isi kista tumpah kedalam rungan abdomen. Isi kista tersebut berpotensi untuk menyebabkan infeksi di dalam ruangan abdomen.

5. Keganasan kista ovarium

Terjadi pada penderita kista dengan usia sebelum menarche dan pada usia diatas 45 tahun.

Upaya Pencegahan
Beberapa faktor muncul untuk mengurangi risiko kanker ovarium, termasuk:

1. Kontrasepsi oral(pil KB)

Dibandingkan dengan wanita yang tidak pernah menggunakan mereka, para wanita yang menggunakan kontrasepsi oral selama lima tahun atau lebih mengurangi risiko kanker ovarium sekitar 50 persen

2. Kehamilan dan menyusui

Memiliki paling tidak satu anak menurunkan risiko mengalami kanker ovarium. Menyusui anak-anak juga dapat mengurangi risiko kanker ovarium.

3. Tubal ligasi atau histerektomi

Wanita yang memiliki risiko yang sangat tinggi mengalami kanker ovarium dapat memilih untuk menjalani pengangkatan ovarium sebagai cara untuk mencegah kanker ovarium. Operasi ini, dikenal sebagai profilaksis ooforektomi, dianjurkan terutama bagi perempuan yang telah dites positif untuk mutasi gen BRCA atau wanita yang mempunyai sejarah keluarga dengan kanker payudara atau kanker ovarium. Studi menunjukkan bahwa ooforektomi profilaksis menurunkan risiko kanker ovarium hingga 95 persen, dan mengurangi risiko kanker payudara hingga 50 persen, apabila ovarium diangkat sebelum menopause. Selain itu, profilaksis ooforektomi menginduksi menopause dini, yang dengan sendirinya mungkin memiliki dampak negatif pada kesehatan, termasuk peningkatan risiko osteoporosis, penyakit jantung dan kondisi lainnya yang tidak menguntungkan.

Penanganan Medis
Pada dasarnya tumor ovarium neoplastik penanganannya memerlukan operasi sedangkan tumor nonneoplastik tidak, jika menghadapi tumor ovarium yang tidak memberikan gejala atau keluhan pada penderita dan yang besarnya tidak melebihi 5 cm diameternya, kemungkinan besar tumor tersebut adalah kista folikel atau kista korpus luteum yang merupakan kista non neoplastik. Tidak jarang tumor tersebut mengalami pengecilan secara spontan dan menghilang pada pemeriksaan ulangan setelah beberapa minggu. Sehingga perlu diambil sikap untuk menunggu selama 2-3 bulan, jika selama waktu observasi dilihat dan ternyata didapatkan peningkatan dalam pertumbuhan tumor tersebut, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa kemungkinan tumor besar itu bersifat neoplastik dan dapat dipertimbangkan untuk pengobatan operatif.

Tindakan operasi pada tumor ovarium neoplastik yang tidak ganas ialah pengangkatan tumor dengan mengadakan reseksi pada bagian ovarium yang mengandung tumor, akan tetapi jika tumornya besar atau terdapat komplikasi, maka perlu dilakukan pengangkatan tumor beserta dengan ovarium. Tindakan tersebut biasanya disertai dengan pengangkatan tuba (salphyngoooforektomi). Jika keadaan meragukan apakah termasuk ke dalam keganasan, maka pada waktu operasi dilakukan pemeriksaan jaringan yang dibekukan (frozen section) oleh seorang ahli patologi anatomik untuk mendapatkan kepastian apakah kista ganas atau tidak. Jika terdapat keganasan, operasi yang lebih tepat ialah pengangkatan rahim dan pengangkatan tuba kedua sisi (histerektomi dan salphyngoooforektomi bilateral).